Renungan

Jumlah penduduk di dunia saat ini diperkirakan telah mencapai angka 7 milyar jiwa. Seberapa besarkah ukuran luas lahan yang diperlukan oleh manusia di dunia bila dikumpulkan dalam suatu tempat, misalnya dalam formasi menonton pertunjukan musik, atau format sholat Idul Fitri atau format thawaf mengitari Ka'bah di Mekah?
Bila manusia di dunia saat ini yang berjumlah 7 milyar orang dikumpulkan dalam satu tempat, ternyata tidak perlu tempat yang terlalu luas bila dibandingkan luas daratan yang ada di permukaan bumi ini, dengan asumsi bahwa setiap individu tidak melakukan aktifitas lain selain berdiri atau posisi sholat atau thawaf seperti yang dilakukan oleh umat Islam atau berdiri berbaris seperti formasi menonton pertunjukan musik.
Manakah yang lebih banyak, antara manusia yang hidup sekarang dengan manusia yang sudah meninggal, bila dihitung sejak manusi pertama ada (Nabi Adam as.) atau sejak peradaban manusia modern eksis di dunia yang dihitung mulai 10 ribu yan lalu. Pada suatu waktu atau jaman tentu ada keseimbangan jumlah manusia yang sudah meninggal sama dengan jumlah manusia yang masih hidup, dan selanjutnya jumlah manusia yang sudah meninggal akan lebih banyak dari jumlah manusia yang masih hidup. Pertanyaannya adalah berapa jumlah manusia yang sudah meninggal atau manusia yang pernah hidup di dunia hingga hari ini?. Tentu bukan petanyaan mudah, diperlukan model perhitungan matematika dan asumsi-asumsi serta bukti sejarah manusia.
Apakah mungkin ALLAH swt akan mengakhiri kehidupan di bumi ini dengan cara kiamat setelah tercapai keseimbangan antara jumlah manusia yang pernah hidup sama dengan jumlah manusia yang sedang hidup?. Misalkan jumlah manusia yang pernah hidup adalah 7,5 milyar, maka bila penduduk dunia mencapai 7,5 milyar juga, kemudian dikiamatkan. Kiamat bumi total adalah hak ALLAH dan rahasia yang tidak mungkin diungkap oleh manusia walaupun dengan berbagai pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi kiamat total adalah hal sangat diyakini oleh orang yang beragama pasti terjadi, hanya waktu dan caranya saja yang tidak mungkin diketahui.
Bila mengacu pada jumlah benda langit di luar angkasa, matahari, bintang, planet, sampai dengan komet, maka sangat diyakini bahwa kehidupan di bumi hanyalah setitik debu dalam ruang angkasa yang luas dan setitik waktu dari usia alam raya. Berdasarkan fenomena yang sebagian telah terungkap bahwa benda-benda ruang angkasa yang ukurannya mirip dengan bumi yang jumlahnya bisa mencapai jutaan sangat mungkin pernah ada kehidupan walaupun bukti ilmiah belum cukup. Artinya mungkin saja sebagian benda angkasa tersebut adalah tempat yang pernah dikiamatkan oleh ALLAH swt.